GROSS NATIONAL PRODUCT (PRODUK NASIONAL BRUTO)
NAMA : MERI HERLIYANI
NPM : 2A211288
KELAS : 1EB07
MATKUL : PEREKONOMIAN INDONESIA
GROSS
NATIONAL PRODUCT (PRODUK NASIONAL BRUTO)
A. PENDAHULUAN
Ilmu
ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari pilihan-pilihan Ilmu ekonomi muncul
karena ketidak seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Kenyataan ini mendorong manusia untuk
melakukan pilhan-pilihan penggunaan sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena
itu, penting untuk mempelajari ilmu ekonomi secara lebih mendalam agar dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena apapun yang kita kerjakan
tidak akan lepas dari masalah ekonomi.
Dalam
ilmu ekonomi terdapat banyak hal yang perlu dipelajari, salah satunya adalah
produk nasional bruto. Hal tersebut sangat penting untuk dipelajari karena kita
dapat mengetahui tingkat pertumbuhan suatu negara dengan perhitungan produk
nasional bruto. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai
tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan
perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat. Untuk mencapai
tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis,
yaitu suatau keadaan yang menggambarkan peningkatan roduk domestik bruto dari
masyarakat suatu Negara.
B.
PEMBAHASAN
Produk
Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB adalah nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama
satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga
negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi
perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut. GNP riil perkapita
diperoleh dengan membagi GNP riil dengan jumlah penduduk. GNP riil perkapita
mengukur jumlah rata-rata keseluruhan output yang diperoleh oleh setiap
penduduk. Dengan demikian kenaikan GNP riil perkapita berarti kenaikan standar
hidup masyarakat (standar hidup lebih tinggi).
Tolak
ukur yang biasa dipakai untuk mengukur keberhasilan perekonomian suatu negara
diantaranya adalah pendapatan nasional, produk nasional, tingkat kesempatan
kerja, tingkat harga dan posisi neraca pembayaran luar negeri. Pendapatan
Nasional (National Income) adalah merupakan salah satu tolok ukur yang sangat
penting dalam menganalisis dan mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang
dihadapi masyarakat sesuatu negara.
Sifat-sifat PNB adalah sebagai berikut:
1. PNB
adalah ukuran moneter
PNB
tidak memperhitungkan perubahan yang terjadi pada nilai uang karena terjadinya
perubahan harga-harga umum. Oleh sebab itu PNB pada tahun tertentu tidak dapat
dibandingkan dengan PNB pada tahun lain, karena perubahan yang terjadi
disamping menyangkut perubahan jumlah output juga harganya sehingga nilai uang
yang digunakan tidak sama besarnya.
2. PNB
hanya memperhitungkan barang-barang dan jasa akhir saja
Barang
dan jasa akhir adalah barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen dan langsung
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Artinya barang dan jasa itu
tidak lagi beredar dipasar untuk diperjual belikan. Barang yang dibeli oleh
rumah tangga inividu maupun rumah tangga perusahaan tetapi tidak langsung
digunakan sendiri. Untuk menghindari
sesuatu produk dihitung lebih dari satu kali (double counting), dalam
perhitungan PNB dipakai cara perhitungan lain yang dikenal dengan nama Cara
Nilai Tambah.
Nilai
tambah adalah nilai yang ditambahkan pada PNB oleh rumah tangga perusahaan dan
terdiri dari penerimaan rumah tangga perusahaan itu dari penjualan barang dan
jasanya dikurangi dengan pengeluaran rumah tangga perusahaan tersebut untuk
membeli barang dan jasa perusahaan lain (barang antra). Dengan demikian
jelaslah bahwa PNB dapat juga dinyatakan sebagai keseluruhan nilai tambah rumah
tangga perusahaan yang beroperasi dalam masyarakat selama kurun waktu tertentu,
biasanya dalam satu tahun.
1.
PRODUK
NASIONAL BRUTO (GNP) NOMINAL DAN RIIL
Bagi
ahli makro ekonomi data
terpenting ialah perhitungan produk nasional bruto (GNP-Gross National Product)
yang menghubungkan pengeluaran egregat dengan produksi dan pendapatan dalam
wujud yang cocok bagi analisis
makro ekonomi. GNP di atas 3 trilyun dicapai
pertama kali tahun 1982, mencapai nilai 3.059,3 milyar dolar. GNP dirumuskan
sebagai nilai pasar dari keluaran barang-barang jadi dan jasa-jasa. Jadi yang
dihasilkan suatu Negara selama suatu periode yang dihitung secara arbiter.
Meskipun periode waktu yang biasa digunakan untuk menghitung GNP adalah tahun kalender, perkiraan GNP juga
disiapkan oleh Departemen Perdagangan atas dasar kuartalan.
Bila
kita amati definisi GNP lebih dekat, akan ditemukan sejumlah istilah pertama,
yaitu nilai pasar (market value) yang
menyatakan bahwa agregasi dari berbagai barang dan jasa ke dalam suatu
totalitas diperoleh dengan menilai setiap barang dan jasa pada nilai pasarnya,
kemudian uang ini dijumlahkan. Kedua, megukur nilai produksi baru yaitu
keluasan yang dihasilkan selama periode perhitungan. Ketiga, GNP hanya mencakup
barang-barang jadi dan jasa-jasa.
Pada
tahun 1982 GNP meningkat menjadi 121,6 milyar dollar melebihi nilai 1981 yang
bernilai 2.937,7 milyar dollar, sementara perekonomian berada dalam proses
mencebur ke dalam depresi yang paling dalam sejak 1930. Namaun GNP tidak
menggambarkan hal ini karena inflasi yang berkesinambungan, harga-harga meningkat
sekalipun kuantitas menurun. Untuk mengendalikan dampak inflasi diperlukan
tolak ukur lain terhadaap kegaiatan ekonomi agregat. Tolak ukur GNP riil,
dengan menilai keluaran harga-harga “tahun
dasar” yang dipilih
secara arbiter. Hasilnya adalah ukuran tentang produksi agregat yang
megneliminasi dampak inflasi dan menunjukkan apa yang terjadi dengan kegiatan
perekonomian terlepas dari gerak harga-harga. GNP riil 1982, yang dinilai atas
harga 1972, turun dari nilai tahun 1981 yaitu dari 1.502,6 milyar dollar
menjadi 1.476,9 milyar dollar sehinnga mencatat penurunan tajam ke dalam
resesi. Persaentase penciutan sebesar 1,7 persen yang dinyatakan sebagai tingkat pertumbuhan “riil”.
Bila
GNP dinilai pada harga yang berlaku disebut GNP nominal sedangkan GNP yang dinilai atas dasar harga-harga suatu
tahun dasar disebut GNP riil.
Pembagi GNP nominal dengan GNP riil disebut implicit price deflator. Implicit price deflator adalah suatu
ukuran menyeluruh dan penting mengenai inflasi yang jumlahnya sama dengan
timbangan rata-rata dari semua harga yang baru dihasilkan dalam perekonomian.
2.
PERHITUNGAN
GNP
Jika
pendapatan faktor-faktor
produksi luar negeri yang ada dalam perekonomian dinotasikan sebagai PFLN
sedangkan pendapatan factor-faktor produksi perekonomian yang ada di dalam
negeri dinotasikan sebagai PFDN, maka:
PNB = PDB – PFLN + PFDN
Selisih
antara PFLN dengan PFDN adalah pendapatan factor produksi netto (PFPN) atau net factor income from abroad. Dengan
demikian dapat dikatakan:
PNB = PDB + PFPN
Jika
PFPN bernilai negative, maka pembayaran terhadap pendapatan faktor-faktor produksi luar negeri lebih
besar daripada penerimaan atas balas jasa faktor produksi dosmestik yang digunakan
oleh perekonomian luar negeri. Angka
ini mengindikasikan bahwa nilai impor faktor
produksi lebih besar daripada nilai ekspor faktor produksi. Umumnya PFPN Negara-negara
berkembang seperti Indonesia bernilai negative, artinya nilai impor faktor produksi lebih besar daripada nilai
ekspor faktor
produksi karena di negara berkembang nilai PNB nya lebih kecil daripada nilai PDB nya.
Contoh perhitungan GNP
Amerika Serikat tahun 1980:
Kompensasi
untuk pegawai $ 1.599 Pengeluaran konsumsi rumah
tangga $ 1.667
Upah
dan gaji $ 1.356 Barang mewah $
214
Bukan
mewah $ 670
Jasa-jasa $
783
Suplemen $ 243 Investasi
swasta domestic bruto $
402
Pendapatan
dari kekayaan $ 186 Pembangunan
rumah $
103
Pendapatan
dari sewa
Perorangan $ 33 Investasi
tetap perusahaan $ 309
Bunga
netto $ 188 Perubahan
bersih persediaan ( $
10 )
Laba
perusahaan
(penyesuaian
penilaian) $ 182 Ekspor
netto barang dan jasa $
25
Pajak
atas laba $ 85 Ekspor $
339
Deviden $ 58 Impor ($
314)
Belanja
pemerintah atas barang-
Laba
tidak dibagikan $ 100 barang
dan jasa $
538
Penyesuaian
penilaian Federal $
197
Persediaan ($ 43) Negara
bagian dan local $
341
Pendapatan
nasional $ 2.117
Pembayaran
transfer
Perusahaan $ 10
Pajak
perusahaan tidak
langsung $ 213
Diskrepansi
statistic $ 2
Produk
Nasional Netto $ 2.340
Penyusutan $ 293
Tagihan
atas produk
nasional bruto $ 2.633 Produk
Nasional Bruto $
2.633
3.
KEKURANGAN
GNP
Berikut
ini beberapa kekurangan GNP sebagai tolak ukur kesejahteraan:
·
Ada sejumlah besar kegiatan yang
sebenarnya termasuk produktif tetapi tidak ikut diperhitungkan.
Contoh: pekerjaan para ibu di rumah yang
jelas merupakan kegiatan produktif tetapi tidak ikut dihitung dalam GNP.
·
GNP adalah alat ukur yang bersifat
kuantitatif yang tidak mencerminkan perbaikan dalam kualitas hidup.
Contoh: bila kemajuan teknik produksi
menyebakan suatu barang dapat dihasilkan dengan harga yang lebih murah, namun
angka GNP menjadi merosot.
·
GNP hanya mengukur volume produksi
tetapi tidak mengatakan apa-apa tentang bagaimana pembagian hasil di antara para warga masyarakat dan tidak
menunjukkan apa-apa tentang komposisi hasil produksi.
Contoh: produksi barang-barang mewah
yang mahal sangat menaikkan angka
GNP, sedangkan rakyat banyak pula yang kekurangan atas barang-barang kebutuhan
hidup pokok seperti beras, gula, dan obat-obatan yang harus di impor.
·
Kenaikan dalam GNP ada beberapa efek
samping seperti pencemaran udara atau lingkungan, kebisingan, penggundulan
hutan, dan erosi yang tidak dikurangkan dari nilai GNP sebagai biaya.
Contoh: penebangan hutan menyebabkan
erosi dan banjir, bila pemerintah mengeluarkan uang banyak untuk menanggulangi
banjir. Biaya tersebut dihitung dalam GNP tetapi penggundulan tidak dikurangkan.
C. KESIMPULAN
Produk Nasional Bruto (Gross National
Product) atau PNB adalah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan
oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun; termasuk hasil
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar
negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi
di wilayah negara tersebut. Pendapatan Nasional (National Income) adalah
merupakan salah satu tolok ukur yang sangat penting dalam menganalisis dan
mengatasi masalah-masalah ekonomi makro yang dihadapi masyarakat sesuatu
negara. Hasil dari peritungan produk nasional bruto dapat digunakan oleh
pemerintah sebagai sumber informasi untuk memajukan negaranya atau pihak lain
seperti investor dari luar negeri untuk mengetahui peluang bisnis di suatu
negara.
DAFTAR
PUSTAKA
Dernburg, Thomas F.
1994. Macroeconomics: Concepts, Theories
and Policies. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama
Gilarso T. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi Bagian Makro.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius
Rahardja, Prathama dan
Manurung, Mandala. 2008. Teori Ekonomi:
Makro Suatu Pengantar. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
Komentar
Posting Komentar