BAB VIII. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
NAMA : MERI HERLIYANI
NPM : 2A211288
KELAS : 4EB05
MATKUL : AKUNTANSI INTERNASIONAL
BAB VIII. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Terdapat pertumbuhan yang luar biasa
dalam penerbitan dan perdagangan modal internasional pada tahun-tahun terakhir yang
disebabkan oleh privatisasi, pertumbuhan ekonomi, pengenduran control modal dan
kemajuan dalam teknologi informasi yang terus-menerus terjadi. Kebutuhan untuk
menggunakan, dan dengan demikian mamahami, lapoaran keuangan asing juga
meningkat Karena kegiatan merger dan akuisi telah semakin banyak terjadi secara
internasional. Nilai merger lintas batas tumbuh secara terus-menerus selam
tahun 1990-an, dan pertumbuhan ini tidak menunjukan adanya tanda-tanda
penurunan. Akhirnya, karena bisnis menjadi semakin global, laporan keuangan
menjadi jauh lebih penting daripada masa sebelumnya karena menjadi dasar untuk
analisis persaingan, keputusan kredit, negosiasi usaha, dan control perusahaan.
Peluang dan Tantangan dalam Analisis Lintas Batas Analisis dan penilaian
keuangan internasional ditandai dengan banyak kontradiksi.
Di sati sisi, begitu cepatnya proses
harmonisasi standar akuntansi telah mengarah pada semakin meningkatnya daya
banding informasi keuangan di seluruh dunia. Namun demikian, sejumlah besar
perbedaan dalam praktik pelaporan keuangan masih ada. Beberapa analis
mempertanyakan sejauh mana keseragaman standar akuntansi yang lebih besar
benar-benar akan meghasilkan penyediaan informasi yang dapat dibandingkan oleh
sejumlah perusahaan terkemukan di suatu industry.
Terlepas dari kontradiksi yang masih
terus berlanjut, hambatan untuk analisis dan penilaian keuangan internasional
menurun dan pandangan para analis secara umum masih positif. Globalisasi pasar
modal, kemajuan dalam teknologi teknologi informasi dan kompetisi antar
pemerintah perdagangan yang meningkat masih terus berlanjut. Secar
bersama-sama, kekuatan-kekuatan ini memberikan intensif bagi perusahaan untuk
memperbaiki praktik pelaporan keuangan eksternal mereka.
Kerangka Dasar Analisis Usaha Palepu,
Bernard, dan Healy membuat suatru kerangka dasar bermanfaat untuk analisis dan
penilian usaha dengan menggunakan data laporan keuangan. Kerangka dasar
tersebut terdiri dari empat tahap analisis yaitu: (1) analisis strategis usaha,
(2) analisis akuntansi, (3) analisis keuangan, dan (4) analisis prospektif.
Derajat pentingnya masing-masing tahap bergantung pada tujuan analisis.
Kerangka analisis usaha ini dapat diterapkan dalam banyak situasi keputusan,
termasuk analisis surat berharga, analisis surat berharga, analisis kredit, dan
analisis merger, dan akuisisi.
Analisis Stratrgi Usaha
Internasional merupakan langkah penting pertama dalam analisis laporan
keuangan. Analisis ini memberikan pemahaman kualitatif atas perusahaan dan para
pesaingnya terkait dengan lingkungan ekonominya. Hal ini memastikan bahwa
analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan perspektif holistic. Prosedur
standar untuk mengumpulkan informasi yang digunakan dalam analisis stretegi
usaha meliputi pemeriksaan laporan tahunan dan penerbitan perusahaan lainnya,
dan berbicara dengan staf perusahaan, analis dan professional keuangan lainnya.
Analisis strategi usaha sering kali
rumit dan sukar dilakukan dalam lingkungan internasional. Karena kurang
andalnya informasi mengenai perkembanagan makroekonomi. Pemerinatah di
Negara-negara maju kadang-kadang dianggap telah menerbitkan statistic ekonomi
yang keliru atau menyesatkan.
Analisis Akuntansi
Tujuannya adalah untuk menganalisis
sejauh mana hasil yang dilaporkan perusahaan mencerminkan realitas ekonomi.
Para analis perlu untuk mengevaluasi kebijakan dan estimasi akuntansi, serta
menganalisis sifat dan ruang lingkup fleksibilitas akuntansi suatu perusahaan.
Untuk memperoleh kesimpulan yang dapat diandalkan, analis haris menyesuaikan jumlah
akuntansi yang dilaporkan untuk memnghilangkan distorsi yang disebabkan olah
penggunaan metode akuntansi yang menurut analis itu tidak layak.
Fleksibilitas dalam pelaporan
keuangan merupakan hal penting Karena memungkinkan manajer untuk menggunakan
pengukuran akuntansi yang paling mencerminkan situasi dan kedaan operasi
tertentu dari perusahaan. Namun demikian, manajer memiliki intensif untuk
mendistorsikan kenyataan operasi dengan menggunakan diskresi akuntansi yang
dimiliki untuk mendistorsikan laba yang dilaporkan. Satu alasannya adalah bahwa
laba yang dilaporkan sering kali digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja
manajemen mereka. Healy dan rekannya menyarankan proses berikut ini dalam
melakukan evaluasi kualitas akuntansi suatu perusahaan:
1) Identifikasikanlah kebijakan
akuntansi utama
2) Analisislah fleksibilitas akuntansi
3) Evaluasilah strategi akuntansi
4) Evaluasilah kualitas pengungkapan
5) Identifikasikanlah potensi terjadinya
masalah
6) Buatlah penyesuaian atas distorsi
akuntansi
Analisis Keuangan Internasional
Tujuannya dalah untuk mengevaluasi
kinerja perusahaan pada masa kini dan masa lalu, dan untuk menilai apakah
kinerjanya dapat diperrtahankan. Analisis rasio dan analisis arus kas merupakan
alat yang penting dalam meklakukan analisis keuangan. Analisis arus kas
berfokus pada laporan arus kas, yang memberikan informasi mengenai arus kas
masuk dan keluar perusahaan, yang diklasifikasi menjadi aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan, serta pengungkapan mengenai aktivitas investasi dan
pendanaan non kas secara periodic.
Terdapat dua masalah yang harus
dibahas ketika melakukan analisis rasio dalam lingkungan internasional. Yang
pertama, apakah lintas perbedaan lintas Negara dalam prinsip akuntansi
menyebabkan perbedaan yang signifikan dalam angka-angka laporan keuangan yang
dilaporkan perusahaan dari Negara yang berbeda? Kedua, seberapa jauh perbedaan
dalam budaya serta kondisi persaingan dan ekonomi local mempengaruhi
interpretasi ukuran akuntansi dan rasio keuangan, meskipun pengukuran akuntansi
dari Negara yang berbeda disajikan ulang agar tercapai “daya banding
akuntansi”?. Sejumlah bukti yang kuat menunjukan adanya perbedaan besar antar
Negara dalam profitabilitas, pengungkit, dan rasio serta jumlah laporan
keuangan lainnya yang berasal dari factor akuntansi dan non akuntansi.
Analisis arus kas dapat memberikan
masukan mengenai arus kas dan manajemen suatu perusahaan. Ukuran-ukuran yang
berkaitan dengan arus kas sangat bermanfaat khususnya dalam analisis
internasional karena tidak terlalu tidak terlalu dipengaruhi oleh perbedaan
prinsip akuntansi, bila dibandingkan dengan ukuran-ukuran berbasis laba.
Apabila laporan arus kas tidak disajika, sering kali ditemukan kesulitan untuk
menghitung arus kas dari operasi dan ukuran arus kas lainnya dengan menyesuaikan
laba berbasis akrual.
Mekanisme untuk mengatasinya para
pengguna laporan keuangan menggunakan bebrapa pendekatan. Beberapa analis
menyajikan ulang ukuran akuntansi asing menurut sekelompok prinsip yang diakui
secara internasional, atau sesuai dengan dasar lain yang lebih umum. Beberapa
yang lain mengembangkan pemahaman yang lengkap atas praktik akuntansi di
sekelompok Negara tertentu dan membatasi analisis mereka terhadap
perusahaan-perusahaan yang berlokasi di Negara-negara tersebut.
Analis Prospektif Internasional
Analis prospektif mencakup tahap:
peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan, para analis membuat
ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi
usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian,
analis menguabah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan.
Penilaian digunakan secara implicit maupun eksplisit dalam banyak keputusan usaha.
Para pakar dalam penilaian
internasional memberikan peringatan berikut ini kepada mereka yang melakukan
analisis prospektif internasional: “setiap aturan yang telah Anda pelajari di
Negara asal Anda menjadi tidak berlaku diluar negeri.” Fluktuasi kurs,
perbedaan akuntansi, perbedaan praktik, dan kebiasaan bisnis, perbedaan pasar
modal, dan banyak factor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
peramalan dan penilain internasional.
Ketergantungan terhadap perkalian nilai mengasumsikan bahwasanya harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa proses penentuan harga perusahaan dengan karakteristik operasi dan keuangan yang mirip dapat diterapkan terhadap perusahaan yang sedang di analisis Karena kemiripannya dengan perusahaan-perusahaan tersebut,. Penerapan perkalian harga dalam lingkungan lintas batas cukup menantang Karena factor penentu masing-masing perkalian dan alasan mengapa perkalian berbeda antarperusahaan, harus dipahami secara mendalam.
Ketergantungan terhadap perkalian nilai mengasumsikan bahwasanya harga pasar mencerminkan prospek masa depan dan bahwa proses penentuan harga perusahaan dengan karakteristik operasi dan keuangan yang mirip dapat diterapkan terhadap perusahaan yang sedang di analisis Karena kemiripannya dengan perusahaan-perusahaan tersebut,. Penerapan perkalian harga dalam lingkungan lintas batas cukup menantang Karena factor penentu masing-masing perkalian dan alasan mengapa perkalian berbeda antarperusahaan, harus dipahami secara mendalam.
Isu Lebih Lanjut Keempat tahap
analisis usaha dipengaruhi oleh factor-faktor berikut ini:
a)
Akses
Informasi. Sumber informasi dalam
jumlah yang tak terhitung banyaknya muncul World Wide Web. Perusahaan di
seluruh dunia saat ini memilki situs Web dan laporan tahunan tersedia secara
Cuma-Cuma dari berbagai sumber intenet dan lainnya. Banyak perusahaan juga
menjawab permintaan atas laporan tahunan dan dokumen keuangan lainnya yang
disampaikan secara tertulis atau melalaui telepon. Sumber informasi lain
yangbjuga berharga adalah:
~
Publikasi
pemerintah
~
Organisasi
riset ekonomi
~
Organisasi
internasional seperti perserikatan bangsa-bangsa
~
Organisasi
akuntansi, ausdit dan pasar surat berharga.
b)
Ketepatan
Waktu Informasi. Jangka waktu pelaporan keuangan dapat diestimasikan dengan
membandingkan akhir tahun fiscal sebuah perusahaan dengan tanggal laporan
auditnya. Tanggal terakhir ini dianggap sebagai tanggal indikasi kapan
informasi keuangan perusahaan pertama kali tersedia untuk masyarakat umum.
Perbedaan dalam ketepatan waktu informasi akuntansi menambah beban para pembaca
laporan keuangan perusahaan asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan
yang memiliki lingkungan yang senantiasa berubah-ubah. Agar penilaian ynag
dilakukan dapat bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang
dilaporkan, dengan menggunakan alat yang konvensional ataupun tidak
konvensional.
c)
Masalah
Mata Uang asing. Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat
para analis menghadapi dua jenis permasalahan. Yang pertama berkaitan dengan
kemudahan pembaca, yang kedua menyangkut isi informasi. Para pembaca yang lebih
menyukai kerangka dasar mata uang domestic pada saat menganalisis akun-akun
dalam mata uang asing dapat menerapkan translasi untuk tujuan kemudahan dengan
menggunakan kurs pada akhir tahun. Namun demikian, seseorang harus berhati-hati
jika melakukan analisis tren data yang telah ditranslasikan. Penggunaan kurs
kemudahan untuk mentranslasikan akun-akun dalam mata uang asing dapat
mendistorsikan pola keuangan yang terjadi dalam mata uang local.
d)
Perbedaan
dalam Jenis dan Format Laporan Keuangan. Format neraca dan laporan laba rugi
berbeda-beda di setiap Negara. Perbedaan klasifikasi secara internasional cukup
banyak terjadi. Contoh, akumulasi depresiasi disajikan sebagai akun kontra
aktiva di AS. Di Jerman, aktiva yang didepresiasikan umumnya disajikan bersih
dari akumulasi depresiasi, tetapi seluruh perubahan akun aktiva jangka panjang
ynag terjadi dalam periode berjalan langsung disajikan dalam neraca. Meski
menyulitakan, perbedaan format laporan keuangan tidak terlalu penting, karena
struktur dasar laporan keuangan cukup mirip di seluruh dunia.
Banyak isu-isu subtansial yang dihadapi para pengguan laporan keuangan international. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan. Kesulitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selam beberapa waktu. Sebaliknya, msalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
Sumber : Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional-Buku 2 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
Banyak isu-isu subtansial yang dihadapi para pengguan laporan keuangan international. Mungkin isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan. Kesulitan dengan mata uang asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi internasional selam beberapa waktu. Sebaliknya, msalah yang berkaitan dengan ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perlahan semakin berkurang karena semakin banyak perusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu dan kredibel.
Sumber : Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005. Akuntansi Internasional-Buku 2 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta
Komentar
Posting Komentar